Contoh Makalah yang Benar, Rapi & Lengkap - Makalah adalah sebuah karya akademis yang umumnya diterbitkan dalam suatu jurnal ilmiah. Saya akan berikan contoh susunan makalah yang benar dan lengkap pada artikel ini. Membuat makalah yang benar harus diperhatikan sistematika penyusunan makalah, karena harus tersusun rapi dan sistematis.
Kegunaan menyusun makalah agar memudahkan pembaca
untuk memahami isi dari makalah, maka dari itu, makalah memiliki standar
akademik yang harus dipatuhi, standar penyusunan makalah inilah yang juga
sering sekali digunakan oleh akademisi dan bentuk formal lainnya.
Pada artikel ini, selain contoh makalah yang
benar, rapi & lengkap Saya juga akan memberikan alternatif unduh / download
makalah. Karena, penyusunan daftar isi acap kali saya temukan salah sebenarnya
ini hanya masalah pengguna memahami cara kerja aplikasi pengelola dokumen
seperti Microsoft Word
Bagan / Sistematika membuat makalah sebagai berikut
:
- Halaman Sampul
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Pembahasan
- Kesimpulan dan Saran
- Daftar Pustaka
Berikut contoh makalah berjudul “karakteristik
Perkembangan Sosial Remaja”.
Contoh Makalah
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA
Tugas
Mandiri
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
#LOGO#
Disusun
oleh :
Nama
: YULI SITI RODIYAH
NIM
: 2013150152
Ruang
: 02 PPKMB
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS
PAMULANG
2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena
atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh
perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran,
yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas
mandiri ini tepat pada waktunya.
Penulis
sangat tertarik untuk mengajukan Judul : KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL
REMAJA.
Banyak
kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas mandiri ini tapi
dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak
sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh karena
itu pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
- Perempuan
istimewa Mamah dan Alm ayah yang selalu menjadi inspirasiku, serta
mencurahkan kasih sayang tanpa pamrih.
- Bapak
Sucipto sebagai dosen Perkembangan Peserta Didik. Semoga ilmunya berkah
dan menjadi aliran amal hingga kelak di Barzakh.
- Mahardika,
yang sudah memberikan motivasinya dan teman – teman kelas 02PPKMB.
Penulis
menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh karena itu
Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan
bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.
Pamulang, Maret
2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL……………………………………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………… iv
BAB
I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
1
- Latar
Belakang…………………………………………………………………………… 1
- Rumusan
Masalah………………………………………………………………………. 2
BAB
II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………….. 3
- Pengertian
Perkembangan Sosial………………………………………………….. 3
- Ciri
Perkembangan Sosial……………………………………………………………. 3
- Penyesuaian
Karakteristik Sosial Remaja………………………………………. 4
- Transisi
Sosial……………………………………………………………………………. 5
- Faktor
– Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial…………….. 5
BAB
V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………….. 8
DAFTAR
PUTAKA………………………………………………………………………………………. 8
Pada unduhan akan lebih rapih, dan sama rata
marginnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik
adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk
dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat
dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh
antar sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari
perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses
sosialisasi peserta didik.
Pada awal
manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti belum memiliki kemampuan
dalam berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan sosial pada masa remaja
berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik
menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong
remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau
lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini
berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman
sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan
misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga
beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman
sebayanya, seperti : mencuri, pergaulan bebas, narkotik, miras, dan lain-lain.
Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan
untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik
di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu,
penyusun ingin membuat makalah dengan judul : “Karakteristik Perkembangan
Sosial Remaja”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut.
- Apa
yang dimaksud dengan perkembangan sosial ?
- Apa
saja ciri – ciri perkembangan sosial remaja ?
- Apa
saja ruang lingkup perkembangan karakteristik sosial remaja ?
- Bagaimana
transisi sosial remaja ?
- Apa
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial ?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Sosial
Perkembangan
sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah
dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah
lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang
layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.
Menurut
Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam
bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi
di masyarakat.
Jadi, dapat
diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya kepada
pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak
bersifat statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat
istiadat, kebiasaan – kebiasaan kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota
kelompoknya.
B. Ciri Perkembangan Sosial Remaja
- Berkembangnya
kemampuan memahami orang lain.
- Pemilihan
persahabatan dengan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya.
- Berkembangnya
sikap kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti pendapat, nilai,
kebiasaan, kegemaran, atau keinginan sebaya.
- Memiliki
kemampuan merekasi yang tepat terhadap realitas sosial.
C. Penyesuaian Karakteristik Sosial Remaja
Remaja yang
dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang
terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya. Mereka belum memahami benar
tentang norma-norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat.
Keduanya dapat menimbulkan hubungan sosial yang kurang serasi, karena mereka
sukar untuk menerima norma sesuai dengan kondisi dalam kelompok atau
masyarakat. Sikap menentang dan sikap canggung dalam pergaulan akan merugikan
kedua belah pihak. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengembangan
hubungan sosial remaja diantaranya :
- Lingkungan
Keluarga
- Menjalin
hubungan yang baik dengan anggota keluarga.
- Menerima
otoritas orang tua.
- Bertanggung
jawab norma-norma yang berlaku dikeluarga.
- Berusaha
untuk membantu anggota keluarga, sebagai individu maupun kelompok dalam
mencapai tujuannya.
- Lingkungan
Sekolah.
- Menghormati
dan menerima peraturan sekolah.
- Berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah.
- Bersosisalisasi
dengan lingkungan sekolah.
- Lingkungan
Masyarakat
- Menghormati
hak-hak orang lain
- Bersosialisasi
dengan lingkungan masyarakat.
- Bersimpati
dan empati terhadap kesejahteraan orang lain.
- Menghormati
nilai-nilai, hukum, tradisi dan kebijakan yang berlaku dimasyarakat.
D. Transisi Sosial
Santrock (2003:
24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam
hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan
dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua,
serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan
remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat
merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John
Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja
untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting
mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Sosial
Perkembangan
sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, kematangan
anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental
terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek
perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara
kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di
dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada
dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses
pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak
ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan
diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh
keluarga.
b. Kematangan
Anak
Bersosialisasi
memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam
proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan
intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula
menentukan.
Dengan demikian,
untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga
setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Status Sosial
Ekonomi
Kehidupan sosial
banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam
lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang
independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam
keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan
sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku
di dalam keluarganya.
Dari pihak anak
itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah
ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak
akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal
tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan
menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat
berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat
lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Pendidikan
Pendidikan
merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai
proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial
anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi
oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku
yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di
kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta
didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi
dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan
antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
e. Kapasitas
Mental, Emosi, dan Intelegensi
Kemampuan
berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan
masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan
berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual
tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang
sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
Sikap saling
pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam
kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang
berkemampuan intelektual tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
Berdasarkan
uraian sebelumnya, Penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
- Perkembangan
sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia berkaitan
dengan meningkatnya kebutuhan manusia.
- Perhatian
remaja mulai tertuju pada pergaulan dimasyarakat dan mereka membutuhkan
pemahaman tentang norma kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak
diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama kelompok
sebaya.Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga,
pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.
- Saran
Sesuai dengan
kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap calon peserta didik dapat
memahami konsep perkembangan sosial peserta didiknya.
DAFTAR PUSTAKA
“KARAKTERISTIK
PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA”,
http://nahdamar.blogspot.com/2013/03/karakteristik-perkembangan-sosial-remaja.html
“KARAKTERISTIK
REMAJA” http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar